Wednesday, August 13, 2008
ENDEK DENPASAR
FABRIC: traditional wovan from klungkung BALI
PRICE: RP.150.000,-/PCS
Fabric: wovan
colour: green
Fabric: wovan
colour: purple
Fabric: wovan
Colour: Orange
Fabric: wovan
colour : pink
Fabric: silk
Colour: Purple
Tuesday, August 12, 2008
JUMPUTAN JOGJA
JUMPUTAN KAIN KHAS YOGYAKARTA
PRICE: RP.250.000,-
AVAILABLE: yellow, red, green, light green, chocolate, blue, toska
Saturday, August 2, 2008
SUTRA / SILK
Biasa dipakai untuk bawahan kebaya, dengan stelan scraf/selendang yg sangat cantik dengan motif batik yang beraneka warna
BATIK TULIS JOGJA
Friday, August 1, 2008
BATIK HISTORY
BATIK
Batik or batique is an Indonesian-Malay word and refers to a generic wax-resist dyeing technique used on fabric. The word originates from Malay word for dot or point, "titik" and the Javanese word "amba", meaning ”to write”. It is found in several countries such as India, Sri Lanka, Iran, and Thailand but is most popular in Indonesia and Malaysia. The island of Java in Indonesia is famous for its batik.
Arti kata batik: para sarjana ahli seni rupa, baik yang berkebangsaan Indonesia maupun yang bangsa asing, belum mencapai kata sepakat tentang apa sebenarnya arti kata batik itu. Ada yang mengatakan bahwa sebutan batik berasal dari kata tik yang terdapat di dalam kata titik. Titik berarti juga tetes. Memang di dalam membuat kain batik dilakukan pula penetesan lilin di atas kain putih. Ada juga yang mencari asal kata batik di dalam sumber-sumber tertulis kuno. Menurut pendapat ini, kata batik dihubungkan dengan kata tulis atau lukis. Dengan demikian, asal mula batik dihubungkan pula dengan seni lukis dan gambar pada umumnya. Bagainmana cara membuat batik itu.
SEJARAH BATIK
Batik secara histories berasal dari zaman nenek moyang yg dikenal sejak abad xvii yang ditulis dan dilukis pada daun lontar. Saat itu motif atau pola batik masih di dominasi dengan bentuk binatang dan tanaman. Namun dalam sejarah perkembangannya batik mengalami perkembanganm yaitu dari corak corak lukisan binatang dan tanaman lambat laun beralih pada motif abstrak yang menyerupai awan , relief candi, wayang beber, dan sebagainya. Selanjutanya melalui penggabungan corak lukisan dengan seni dekorasi pakaian, muncul seni batik tulis seperti yang kita kenal sekarang ini
Sejarah pembatikan di Indonesia berkaitan dengan perkembangan kerajaan majapahit dan kerajaan sesudahnya. Dalam beberapa catatan, pengembangan batik banyak dilakukan pada masa-masa kerajaan mataram, kemudian pada masa kerajaan solo dan Yogyakarta.
Dalam perkembangannya lambat laun kesenian batik ini ditiru oleh rakyat terdekat dan selanjutnya meluas menjadi pekerjaan kaum wanita dalam rumah tangganya untuk mengisi waktu senggang. Selanjutnya, batik yang tadinya hanya pakaian keluarga istana kemudian menjadi pakaian rakyat yang digemari baik wanita maupun pria.
Bahan kain putih yang dipergunakan waktu itu adalah hasil tenunan sendiri. Sedang bahan-bahan pewarna yang dipakai terdiri dari tumbuh-tumbuhan asli Indonesia yang dibuat sendiri antara lain: pohon mengkudu, tinggi, soga, nila, dan bahan sodanya dibuat dari soda abu, serta garamnya dibuat dari tanah lumpur.
Jadi kerajinan batik 8ini di indonsia telah dikenal sejak zaman kerajaan majapahit dan terus berkembang hingga kerajaan berikutnya. Adapun mulai meluasnya kesenian batik ini menjadi milik rakyat INDONESIA dan khususnya suku Jawa ialah akhir abad ke-XVIII atau awal abad ke –XIX. Batik yang dihasilkan ialah semua batik tulis sampai awal abad ke-XX dan batik cap dikenal baru setelah usai perang dunia kesatu atau sekitar tahun 1920. kini batik sudah menjadi bagian pakaian tradisional Indonesia.
Sejarah pembatikan di Indonesia berkaitan dengan perkembangan kerajaan majapahit dan kerajaan sesudahnya. Dalam beberapa catatan, pengembangan batik banyak dilakukan pada masa-masa kerajaan mataram, kemudian pada masa kerajaan solo dan Yogyakarta.
Dalam perkembangannya lambat laun kesenian batik ini ditiru oleh rakyat terdekat dan selanjutnya meluas menjadi pekerjaan kaum wanita dalam rumah tangganya untuk mengisi waktu senggang. Selanjutnya, batik yang tadinya hanya pakaian keluarga istana kemudian menjadi pakaian rakyat yang digemari baik wanita maupun pria.
Bahan kain putih yang dipergunakan waktu itu adalah hasil tenunan sendiri. Sedang bahan-bahan pewarna yang dipakai terdiri dari tumbuh-tumbuhan asli Indonesia yang dibuat sendiri antara lain: pohon mengkudu, tinggi, soga, nila, dan bahan sodanya dibuat dari soda abu, serta garamnya dibuat dari tanah lumpur.
Jadi kerajinan batik 8ini di indonsia telah dikenal sejak zaman kerajaan majapahit dan terus berkembang hingga kerajaan berikutnya. Adapun mulai meluasnya kesenian batik ini menjadi milik rakyat INDONESIA dan khususnya suku Jawa ialah akhir abad ke-XVIII atau awal abad ke –XIX. Batik yang dihasilkan ialah semua batik tulis sampai awal abad ke-XX dan batik cap dikenal baru setelah usai perang dunia kesatu atau sekitar tahun 1920. kini batik sudah menjadi bagian pakaian tradisional Indonesia.
MACAM MACAM BATIK
- batik yogyakarta,
- batik pekalongan,
- batik banyumas,
- batik madura,
- batik betawi
JENIS JENIS BATIK
- Batik Tulis adalah kain yang dihias dengan teksture dan corak batik menggunakan tangan. Pembuatan batik jenis ini memakan waktu kurang lebih 2-3 bulan.
- Batik Cap/print adalah kain yang dihias dengan teksture dan corak batik yang dibentuk dengan cap ( biasanya terbuat dari tembaga). Proses pembuatan batik jenis ini membutuhkan waktu kurang lebih 2-3 hari.
TIPS MERAWAT BATIK
- Mencuci kain batik dengan menggunakan shampo rambut .sebelumnya, larutkan dulu shampoo hingga tak ada lagi bagian yg mengental. Setelah itu baru batik dicelupkan.bisa jg menggunakan sabun pencuci khusus untuk kain batik yg dijual dipasaran.
- Pada saat mencuci batik jangan digosok dan jangan gunakan detergen. Jika batik anda tidak terlalu kotor maka anda bisa mencucinya dengan air hangat. Tapi jika batik anda terkena noda maka anda bisa mencucinya cukup dengan sabun mandi saja. Akan tetapi jika notanya membandel maka anda bisa menghilangkannya dengan kulit jeruk pada bagian yg kotor saja. Jgn mencuci kain batik dengan menggunakan mesin cuci.
- Setelah kotoran hilang anda harus menjemur di tempat yg teduh tetapi anda tidak perlu memerasnya biarkan saja kain tersebut mongering secara alami pada saat mejemur sebaiknya anda tarik bagian tepi kain agar serat kain yang terlipat kembali seperti sedia kala.
- Hindari penyetrikaan secara langsung, jika terlalu kusut anda bisa semprotkan air diatas kain batik anda lalu lapisi batik anda dengan kain lainnya. Hal ini untuk menghindari kain batik anda terkena panas langsung dari setrikaan.
- Bila anda ingin memberi pewangi dan pelembut kain pada batik tulis jangan disemprotkan air diatas kain batik anda. Sebelumnya tutupi dulu kain dengan Koran lalu semprotkan cairan pewangi dan pelembut kain. Sebaiknya anda tida menyemprotkan parfum atau minyak wangi langsung ke kain atau pakaian berbahan batik sutera berpewarna alami.Sesudah disetrika sebaiknya anda simpan batik anda dalam plastic agar tidak di makan ngengat. Sebaiknya anda jgn memberi kapur barus karena zat padat ini terlalu keras sehingga bisa merusak kain batik anda. Ada baiknya anda beri merica atau lada yg dibungkus dengan tisu lalu dimasukkan dalam lemari pakaian adan untuk mengusir ngengat. Atau anda bisa menggunakan akar wangi yg sebelumnya anda celup ke air panas kemudian dijemur lalu dicelup sekali lagi ke dalam air panas dan dijemur.setelah akar wangi tersebut kering anda baru bisa menggunakannya
Oscar Peduli Warisan Tekstil Nusantara
Sabtu, 24 Mei 2008 11:58 WIB
Perancang busana Oscar Lawalata telah membuka butik khusus sebagai tribute-nya untuk estetika kain nusantara. Butik ini dinamakannya Oscar Lawalata Culture yang bertempat di Jl. Panglima Polim 7.
Sebelumnya Oscar telah melakukan serangkaian perjalana keliling nusantara untuk mengintip sedikit rona warisan budaya Indonesia yang primitif namun tetap kreatif. Oscar mengatakan selama hampir setahun terakhir, dia sudah melakukan perjalanan mengelilingi Sumatera, Jawa, Bali, Sulawesi hingga kawasan Indonesia Timur. Hanya Kalimantan yang belum dikunjunginya.
Dari perjalanannya ini, Oscar mengaku sangat terkesan dengan kekayaan warisan tekstil Indonesia yang sangat beraneka ragam. "Semua sangat menarik tapi karena kita melihat tekstil kan kurang diperhatikan ya. Bahwa sebenarnya kalau bicarakan tekstil kan bukan sekedar, Batik bagus ya, oh kain Songket bagus ya, tapi tekniknya," ujar Oscar di sela-sela acara 10 Pond's Beautiful Women di Jakarta, Jumat (23/5).
Dari rangkaian perjalanannya itu, Oscar mengaku sangat terkesan dengan perjalanannya selama satu bulan di daerah NTT yang terkenal dengan tenun ikatnya. "NTT itu tenun ikatnya itu macem-macem. Sama kayak Batik, ada Batik Cirebon, Jogja, Pekalongan beda. Tenun ikat juga, setiap pulau beda. Kupang beda, Flores beda, Sumba beda. Bagus-bagus dan lucu," tukasnya.
Namun, Oscar juga merasa miris melihat kekayaan seperti ini tidak didukung penuh sehingga para pengrajinnya bisa bersaing dalam dunia usaha, misalnya dengan memikirkan bagaimana para pengrajin ini dapat didukung dengan industri.
"Kain kan persaingannya dengan kain-kain modern yang buatannya pabrik, yang secara pembuatan lebih cepat dan lebih murah padahal kain-kain kita masih handmade," tukas Oscar. Menurut Oscar, salah satu jalan keluarnya adalah mendukung mereka dengan teknologi dan ia mengaku belum bisa membantu sampai taraf itu.
Sebagai perancang busana yang melihat sendiri para pengrajin tersebut menenun atau membatik, Oscar memang langsung terpikir saja ide-ide kreatif yang bisa ditularkan kepada mereka.
"Kalau saya punya imajinasi, saya harus tuangkan dengan para pengrajin yang lebih menguasai secara teknik. Mereka terkadang buntu, kalau mereka sudah terbiasa mengerjakan A, ya A aja terus. Jadi saya menempatkan diri saya untuk lebih menggali, mengeksplor dan memberi wawasan lan bahwa teknik itu bisa dipadupadankan warna-warnanya, motifnya," ujar Oscar lagi.
Oscar menambahkan bahwa melalui Oscar Lawalata Culture, dia sudah memiliki rencana sendiri untuk mengembangkan kain-kain nusantara secara bertahap, sehingga orientasinya untuk ke masa depan.
"Karena kalau bukan begitu, lama-lama kita bisa lupa kain-kain kita seperti apa," tandasnya. Saat ini, butik yang dibukanya terbuka kepada siapa saja yang memang tertarik kepada kekayaan tekstil nusantara. Harga kain di tekstilnya dijual mulai Rp 1.5 juta.LIN
Perancang busana Oscar Lawalata telah membuka butik khusus sebagai tribute-nya untuk estetika kain nusantara. Butik ini dinamakannya Oscar Lawalata Culture yang bertempat di Jl. Panglima Polim 7.
Sebelumnya Oscar telah melakukan serangkaian perjalana keliling nusantara untuk mengintip sedikit rona warisan budaya Indonesia yang primitif namun tetap kreatif. Oscar mengatakan selama hampir setahun terakhir, dia sudah melakukan perjalanan mengelilingi Sumatera, Jawa, Bali, Sulawesi hingga kawasan Indonesia Timur. Hanya Kalimantan yang belum dikunjunginya.
Dari perjalanannya ini, Oscar mengaku sangat terkesan dengan kekayaan warisan tekstil Indonesia yang sangat beraneka ragam. "Semua sangat menarik tapi karena kita melihat tekstil kan kurang diperhatikan ya. Bahwa sebenarnya kalau bicarakan tekstil kan bukan sekedar, Batik bagus ya, oh kain Songket bagus ya, tapi tekniknya," ujar Oscar di sela-sela acara 10 Pond's Beautiful Women di Jakarta, Jumat (23/5).
Dari rangkaian perjalanannya itu, Oscar mengaku sangat terkesan dengan perjalanannya selama satu bulan di daerah NTT yang terkenal dengan tenun ikatnya. "NTT itu tenun ikatnya itu macem-macem. Sama kayak Batik, ada Batik Cirebon, Jogja, Pekalongan beda. Tenun ikat juga, setiap pulau beda. Kupang beda, Flores beda, Sumba beda. Bagus-bagus dan lucu," tukasnya.
Namun, Oscar juga merasa miris melihat kekayaan seperti ini tidak didukung penuh sehingga para pengrajinnya bisa bersaing dalam dunia usaha, misalnya dengan memikirkan bagaimana para pengrajin ini dapat didukung dengan industri.
"Kain kan persaingannya dengan kain-kain modern yang buatannya pabrik, yang secara pembuatan lebih cepat dan lebih murah padahal kain-kain kita masih handmade," tukas Oscar. Menurut Oscar, salah satu jalan keluarnya adalah mendukung mereka dengan teknologi dan ia mengaku belum bisa membantu sampai taraf itu.
Sebagai perancang busana yang melihat sendiri para pengrajin tersebut menenun atau membatik, Oscar memang langsung terpikir saja ide-ide kreatif yang bisa ditularkan kepada mereka.
"Kalau saya punya imajinasi, saya harus tuangkan dengan para pengrajin yang lebih menguasai secara teknik. Mereka terkadang buntu, kalau mereka sudah terbiasa mengerjakan A, ya A aja terus. Jadi saya menempatkan diri saya untuk lebih menggali, mengeksplor dan memberi wawasan lan bahwa teknik itu bisa dipadupadankan warna-warnanya, motifnya," ujar Oscar lagi.
Oscar menambahkan bahwa melalui Oscar Lawalata Culture, dia sudah memiliki rencana sendiri untuk mengembangkan kain-kain nusantara secara bertahap, sehingga orientasinya untuk ke masa depan.
"Karena kalau bukan begitu, lama-lama kita bisa lupa kain-kain kita seperti apa," tandasnya. Saat ini, butik yang dibukanya terbuka kepada siapa saja yang memang tertarik kepada kekayaan tekstil nusantara. Harga kain di tekstilnya dijual mulai Rp 1.5 juta.LIN
Subscribe to:
Posts (Atom)